Kamis, 27 Maret 2014

Wiriyatmoko Takut Ribut jika Komentari Ancaman Basuki

INFO BOS - Wiriyatmoko Takut Ribut jika Komentari Ancaman Basuki. Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Wiriyatmoko enggan mengomentari terkait lambatnya birokrasi sumbangan bus dari tiga perusahaan. Raut wajah Wiriyatmoko pun tampak berubah masam ketika wartawan mencoba bertanya hal yang menyebabkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama marah besar.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kanan) bersama Asisten Pembangunan DKI Wiriyatmoko (kiri) - Foto: Kompas.com
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kanan) bersama Asisten Pembangunan DKI Wiriyatmoko (kiri) - Foto: Kompas.com


Wiriyatmoko Takut Ribut jika Komentari Ancaman Basuki

"Enggak mau ngomong lagi saya. Saya enggak mau komentar, takut ribut lagi. Biarin saja, aku enggak mau komentar tentang itu," kata Wiriyatmoko di Balaikota Jakarta, Kamis (27/3/2014).

Proses penerimaan bus hibah itu, kata dia, masih menunggu tanggapan dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Hibah tersebut, lanjutnya, bukan merupakan hibah murni.

Ketiga perusahaan itu meminta agar pajak reklame berjalan atau yang berada di tubuh dan dalam bus dibebaskan sehingga permasalahan ini kemudian harus mendapat legal standing agar Pemprov DKI tidak menabrak peraturan yang berlaku.

Wiriyatmoko pun meminta pewarta untuk mendalami lebih lanjut nota dinas yang telah diberikannya kepada Basuki. Menurut dia, apa yang ditulisnya di dalam nota dinas itu telah sesuai dengan peraturan yang ada.

"Kalau kemudian saya dianggap tidak loyal atau bagaimana, silakan sajalah, saya tidak masalah," kata Wiriyatmoko pasrah.

Seperti diberitakan sebelumnya, Wagub DKI Basuki kembali naik pitam mengetahui tiga perusahaan, PT Telekomunikasi Seluler Indonesia, PT Rodamas, dan PT Ti-Phone Mobile Indonesia, kembali dihambat oleh birokrasi yang rumit dalam menyumbang bus. Setiap perusahaan bus itu akan menyumbang sebanyak 10 unit bus. Bantuan mereka terhambat sejak enam hingga delapan bulan yang lalu.

Sumber: Kompas.com

Artikel Terkait Nasional ,Politik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog