Ilustrasi: Polisi Sedang Patroli - Google Image
Polisi yang bermaksud melumpuhkan tersangka malah mengarahkan tembakan kepada dua orang warga yang tidak terlibat dalam pengejaran itu. Menyusul insiden itu, keluarga kedua korban menyerang markas Polsekta Makassar. Beruntung, aksi massa itu berhasil diredam.
Kejadian ini berawal saat Anto hendak ditangkap di rumahnya. Pelaku perampokan itu melakukan perlawanan dengan menghunuskan badik, dan bahkan melukai tangan salah seorang anggota polisi, Brigpol Yunus.
"Brigpol Yunus pun langsung melepaskan tembakan peringatan ke udara sebanyak satu kali dan saat itu Anton melarikan diri. Aksi kejar-kejaran pun terjadi yang disertai tembakan. Pada saat bersamaan, di Jalan Inspeksi Kanal Maccini Gusung Lr III dua warga telah terkena peluru nyasar," ungkap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulselbar, Komisaris Besar (Kombes) Polisi Endi Sutendi, Sabtu (24/5/2014).
"Rama Daeng Tompo (52) terkena peluru di bagian paha kiri dan Herman alias Ammang (29) tertembak di sela ibu jari kaki kirinya," kata Endi lagi.
Akibat kejadian itu keluarga korban marah dan mendatangi markas Polsekta Makassar sambil membawa tombak dan parang. Namun, kemarahan warga redam setelah mendapat penjelasan.
"Kedua korban salah tembak sudah dirawat di RS Bhayangkara dan semua biaya pengobatan ditanggung oleh kepolisian. Sementara itu, Anto masih dalam pengejaran polisi," tandas Endi.
Sumber: Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar