Jumat, 28 Februari 2014

Contoh Surat Dukungan Supplier Proyek


SURAT  PERNYATAAN  DUKUNGAN
No.  ………………………………………………..


Yang bertanda tangan dibawah ini :
           
N a m a                        : 
            Jabatan                                    :  Direktur / Manager
            Perusahaan                  : 
            Alamat                                    :  Jln. ……………….


Dengan ini menyatakan bersedia mendukung :

            Perusahaan                  :  PT.  KERISMA BUANA
            Alamat                                    :  Jln.  Bengkel No. 80 Planet Mars

Untuk pengadaan / supplier kebutuhan (nama pekerjaan yang akan didukung), kami memberikan dukungan sepenuhnya atas Originalitas Product, Dukungan Teknis dan Pengadaan Suku Cadang asli ( Original Spare Parts) sesuai dengan volume yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan  proyek :

PEMBANGUNAN  GEDUNG TERTINGGI DI DUNIA


Apabila  nantinya  PT. KERISMA BUANA memenangkan TENDER tersebut diatas, maka       kami siap menyediakan semua kebutuhan yang diperlukan untuk proyek tersebut sesuai dengan kontrak jual beli yang akan dibuat di kemudian hari.



                                                                                    Jakarta  :  23 April  2014
                                                           
                                                                                    PT / CV.  ………………

                                                           
                                                                                    Meterai  6000 & CAP PERUSAHAAN


                                                                                    …………………

                                                                                    Direktur / Manager
readmore »»  

Kamis, 27 Februari 2014

Ingin jadi pengawas proyek? Ketahui Dulu Artikel ini

Dalam setiap pelaksanaan pekerjaan, proses pengawasan sangat penting dilakukan. Hal ini berkaitan dengan sesuai tidaknya sebuah pelaksanaan pekerjaan dengan aturan – aturan yang telah ditentukan termasuk di dalamnya spesifikasi teknik. Oleh karena itu, proses pengawasan mutlak dilaksanakan untuk menghindari terjadinya penyimpangan – penyimpangan terhadap aturan yang ada. Seseorang yang melakukan proses pengawasan diharuskan selalu melakukan koordinasi dengan pihak – pihak terkait sehubungan dengan proses pelaksanaan dilapangan.

Hal – hal yang harus diketahui dalam proses pengawasan pelaksanaan pekerjaan :
1.     Garis besar proyek, meliputi Nama Proyek, Pemilik Proyek, Kontraktor, Lokasi, Nilai Kontrak dan Periode Kontrak.
2.     Manajemen organisasi
a.        Organisasi Sumber Daya Manusia. Membuat grafik dan diagram alur organisasi proyek.
b.       Perencanaan Sumber Daya manusia. Mencakup perkiraan tenaga kerja harian dan bulanan.
3.     Rencana kerja sementara
a.    Daftar material, berkaiatan dengan pengecekan material terhadap ukuran standar dan jumlah yang telah ditetapkan.
b.    Fasilitas keamanan, berisi keterangan dan gambar untuk menjelaskan pengendalian polusi dan keamanan.
c.    Rencana fasilitas sementara, berisi keterangan dan gambar untuk menjelaskan peralatan yang telah ditentukan dalam dokumen perencanaan dan sarana umum sementara. Meliputi perancah, pagar pengaman, jalan masuk, jembatan masuk.
  1. Rencana konstruksi
a.    Uraian jenis pekerjaan
b.    Rencana Pelaksanaan, keterangan dan gambar untuk menjelaskan urutan pelaksanaan konstruksi dan cara pelaksanaan pekerjaan utama dan aktifitas lain yang menunjang.
c.    Rencana pemakaian peralatan mesin-mesin, daftar untuk menjelaskan nama, tipe spesifikasi dan jumlah yang harus sesuai dengan dokumen kontrak.
d.    Material konstruksi utama, berisi daftar untuk menjelaskan nama, dimensi standar dan jumlah matrial yang digunakan.

  1. Manajemen konstruksi
a.    Pengendalian jadwal, harus sesuai dengan masa waktu pelaksanaan.
b.    Pengendalian mutu, pengendalian mutu diawali sejak pengecekan material yang digunakan.
c.    Pengendalian dimensi, berisi tentang keterangan dimensi matrial yang ada dilapangan.

Langkah – langkah umum pada pelaksanaan pengawasan pekerjaan :
  1. Pemantapan hubungan masyarakat dan hubungan antar instansi. Pengecekan surat-surat perijinan dan sosialisasi ke masyarakat.
  2. Pemantapan gambar kerja konstruksi dan spesifikasi teknik.
  3. Pemantapan sarana dan fasilitas pendukung. Meliputi kantor lapangan, gudang penyimpanan bahan, jalan kerja dan fasilitas pendukung lainnya.
  4. Pengecekan mutu konstruksi sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai.
  5. Pelaksanaan konstruksi, yang terdiri dari :
a.    Pemasangan garis atau patok sumbu, profil penampang rencana konstruksi.
b.    Pemasukan material konstruksi yang telah diuji sesuai dengan mutu standar.
c.    Pengeringan bagian pelaksanaan konstruksi.
d.    Pekerjaan galian atau timbunan tanah dipadatkan.
e.    Pekerjaan perancah.
f.     Pekerjaan pasangan.
g.    Pekerjaan beton.
  1. Pengawasan jadwal pelaksanaan, bagian demi bagian konstruksi maupun jadwal penyelesaian keseluruhan yang berpedoman pada grafik kurva S atau diagram PERT-CM dari dokumen kontrak.
  2. Pengawasan dimensi atau ukuran, kuantitas produk konstruksi, dengan pengujian laboratorium, pengukuran langsung maupun dengan pemotretan.
  3. Pengawasan mutu produk bagian – bagian konstruksi, apakah telah sesuai dengan spesifikasi yang ada dalam dokumen kontrak.
  4. Pengendalian pembiayaan pada saat tidak terduga terjadi pekerjaan tambah.
  5. Pengecekan fungsi setiap struktur pada bagian konstruksi yang telah diselesaikan.

Data untuk mendukung administrasi teknik adalah :
  1. Daftar simak ( check listing system ), berupa kegiatan yang telah dilaksanakan.
  2. Laporan harian dan laporan mingguan dari kegiatan konstruksi.
  3. Hasil uji dari benda uji ( sampling ) konstruksi beton.
  4. Hasil evaluasi data benda uji melalui histogram atau grafik kendali.
  5. Laju progres pekerjaan konstruksi.
  6. Ukuran atau dimensi konstruksi yang telah dilaksanakan.
  7. Potret hasil pelaksanaan konstruksi.

Langkah – langkah pengawasan pada tiap pekerjaan
  1. ”Staking Out” ( uitset ) utama
Hal – hal yang perlu diperiksa :
1.    Alat yang dipakai sudah disesuaikan.
2.    Bidik belakang diambil dari titik tetap duga yang betul.
3.    ”Level run” telah menutup dan mengecek kembali titik tetap pulang pergi dalam jarak nilai yang dapat diterima.
4.    Pengukuran jarak dilakukan dengan prosedur yang betul, meliputi pemakaian kawat tancap atau ”marking pins”, unting – unting, mistar jarak. Pita dipegang mendatar dengan penarikan yang perlu. Jarak diukur kembali sampai tempat permulaan dan salah tutup adalah dalam jarak nilai yang dapat diterima.
5.    Semua titik bantu yang akan dipakai untuk staking out yang lebih terperinci sudah ditanam di tanah dengan beton, komplit dengan paku atau jarum besi ditandai titik yang tepat.
6.    Piket yang dipakai untuk pembangunan sudah dikasih kode warna.

  1. Pekerjaan tanah
Hal – hal yang perlu diperhatikan :
1.    Penampang penggalian, profil dan kemiringan penggalian betul dan lurus.
2.    Bahan yang digali ditaruh supaya tidak perlu dipindah lagi.
3.    Bila penimbunan perlu untuk mutu lereng, bahan timbunan ditempatkan di lapisan atas dengan ketebalan yang telah disetujui.
4.    Semua akar, tunggul dan barang yang tidak terpakai harus dipindahkan agar tidak mengganggu.

  1. Pekerjaan beton
Hal – hal yang perlu diperhatikan :
1.    Periksa cetakan yang digunakan, tebal minimum papan 20 mm dan multiplex 12 mm.
2.    Penempatan garis horisontal dan vertikal harus tepat.
3.    Cetakan punya strut ( tiang penyangga ) agar tidak bergerak.
4.    Tidak ada lubang pada cetakan.
5.    Tulangan bersih dan tidak terdapat kotoran apapun.
6.    Diameter tulangan sesuai dengan spesifikasi.
7.    Tebal selimut beton harus sesuai.
8.    Jenis dan dimensi batuan harus sesuai dengan spesifikasi.
9.    Menggunakan alat getar untuk memadatkan.
10. Komposisi material yang dipakai harus sesuai dengan spesifikasi.
11. Lakukan uji kekentalan campuran ”slump test” dari campuran pertama setiap hari untuk menetapkan banyaknya air yang perlu.
12. Pengujian dilaksanakan dan hasilnya dicatat setiap kali kubus uji diambil.
13. Pembongkaran cetakan harus melalui masa umur beton.

  1. Pekerjaan pasangan
Hal – hal yang perlu diperhatikan :
1.    Semen, kapur dan semen merah yang telah ditumbuk halus, pasir dan batu harus memiliki spesifikasi yang sesuai dengan ketentuan.
2.    Tidak ada sampah dalam bentuk apapun yang dicampur dalam material.
3.    Komposisi dalam adukan harus sesuai.

Selama proses pengawasan berlangsung, pengawas harus selalu mencatat semua kejadian yang berlangsung di lapangan pada lembar Laporan Harian. Setelah itu dilanjutkan dengan mengisi Laporan Mingguan. Laporan harus selalu dibuat untuk mengetahui dengan pasti volume yang telah dicapai, sehingga dapat dipantau perkembangan dari dari pekerjaan tersebut. Apapun yang terjadi di lapangan yang berhubungan dengan pekerjaan, wajib dikoordinasikan dengan anggota direksi yang lain termasuk dengan ketua direksi dan Pejabat Pembuat Komitmen yang membidanginya..
DOKUMEN LAPANGAN

Adalah seluruh dokumen yang dibuat selama pelaksanaan pekerjaan di lapangan yang meliputi :

   1. Shop drawing / gambar detail pelaksanaan
   2. Approval / persetujuan material
   3. Metode pelaksanaan
   4. Change / variation order (Pekerjaan Perubahan)
   5. Master Schedule
   6. Program K-3
   7. As Build Drawing
   8. Construction Drawing

1.  Shop Drawing / gambar detail pelaksanaan
Adalah  gambar  detail  pelaksnaan  yang  harus  dibuat  oleh kontraktor  sebelum  melaksanakan setiap  bagian  konstruksi tertentu dari gambar kontrak/construction  drawing  dan bersifat tidak menimbulkan dampak perubahan biaya.

2.  Approval / Persetujuan Material
Adalah surat persetujuan yg ditanda tangani oleh  Konsultan Pengawas/CM dan diketahui oleh Konsultan Perencana serta Pemilik  Proyek atas material yang diusulkan  oleh  kontraktor sebelum  dilaksankaan  pemesanan  /  pengadaannya  sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan.

3.  Metode Pelaksanaan
Adalah  uraian  rencana  kerja  yang  dibuat  oleh  kontraktor pelaksana.

4.  Change / Variation Order
Adalah pekerjaan perubahan yg diakibatkan adanya perubahan (Pekerjaan Perubahan) CM yang telah disetujui oleh CM dan Pemberi Tugas untuk dilaksanakan oleh kontraktorsebagai pekerjaan tambah/kurang.

5. Master Schedule & Kurva-S
Adalah grafik hubungan antara waktu dan bobot pekerjaan yang berfungsi untuk memonitor kemajuan pekerjaan.

6. Program K-3
Adalah peraturan yang bertujuan untuk menjamin terjadinya kesehatan dan keselamatan kerja bagi pekerja selama berlangsungnya proyek.

7.  As Built Drawing
Adalah gambar yang dibuat sesuai dengan pekerjaan yg telah dilaksanakan dilapangan.

8.   Construction Drawing
Adalah gambar produk konsultan perencana pada fase setelah pelelangan yg berstatus sebagai gambar penjelasa atau gambar perubahan terhadap gambar lelang / gambar kontrak.



readmore »»  

Adat Batak, Mengangkat Anak (Memberi Marga)

URUTAN MANGANGKAT ANAK


RAJA HATA NI HULA-HULA (PARBORU) :
Mauliate ma Hahang doli suang songon i Anggi doli !
Ala tong-tong dope ta paihut-ihut poda ni ompunta na mandok : “sisada lulu anak si-sada lulu boru” do hita. Mauliate ma !
Nuang pe ........., huhilala sahat ma hita tu acara puncak, i ma patupahon “PANGAINON-PANGAMPUON BORU”, tarsongon on ma partordingna :

1.  Manulingkit Boru Siainon
(= Menginterview anak yang akan diangkat)
2.  Persetujuan dari orang tua kandung si anak
3.  Ama/Ina na mangain, marmeme, mangulosi ...... dst
(= Bapak/Ibu yang mengangkat anak menyuapi makan, memberi ulos ..... dst)
4.  Amangtua/Inangtua, Amanguda/Inanguda ni boru na ni ain.
(= Bapaktua/Ibu, Bapakuda/Ibu dari anak yang diangkat).
5.  Haha/Anggi doli na marompu-ompu
(=Abang beradik dari keturunan ompu).
6.  Acara tu Tulang ni si boru na ni ain = ampu
(= Acara dari Tulang si boru yang diangkat)
7.  Acara tu Boru/bere ni Hasuhuton (tuan rumah)
8.  Acara tu Dongan Sahuta (Tetangga)
9.  Hata mauliate sian boru na ni ain = ampu
(= Ucapa terimakasih dari si anak yang diangkat)
10.             Raja Hata ni Hula-hula PASINGKOPHON SALUHUTNA
(= Raja Hata Hula-hula menegaskan kembali butir-butir keputusan yang telah dilaksanakan)


URUTAN-URUTAN ACARA MENGANGKAT ANAK :

1.  Oleh hadirin melalui Raja Hata mempertanyakan kepada si Boru yang akan diangkat menjadi Boru ............................ Si boru didudukkan didepan menghadap kepada Keluarga Besar Marga ....................... yang akan menerimanya melalui acara:

MANGAIN – MANGAMPU BORU (Mengangkat Anak) sbb :
A     : Siapa namamu nak?
B     : ................... Amang !
A     : Apakah ............ ingin dan mau diangkat menjadi orang  
         Batak ..........., Menjadi boru............. (sebut Marga!)
B     : Saya bersedia dan mau Amang !
A     : Kalau begitu, kami ingin mendengar, sampai sejauh    
  mana kesediaan/keinginanmu itu, coba jelskan !
B     : Pada mulanya memang ................ tidak mengerti
 Amang, tetapi sesudah dijelaskan berkali-kali, akhirnya  
 .............. dapat memahaminya; bahkan ingin segera 
 menerima pengakuan itu dari Bapa dan Mama di rumah
 ini.  Demikian lah Amang, kiranya .................... dapat  
  diterima menjadi putri dari Marga .................. !
A     : Jadi ....................., bukan karena dibujuk-bujuk atau
  dipaksa?
B     : Sama sekali tidak Amang !
A     : Apakah .................... sudah faham untung ruginya
  menjadi orang Batak ? Susah lho!?
B     : Ya Amang, saya sudah siap menerimanya ! Sekiranya
  Amang dan Inang berkenan menerima ...................
  menjadi anaknya, saya akan berusaha belajar untuk
  menjadi orang Batak yang benar. Demikian amang !
A     : Akh......, kau sudah diajari dulu rupanya ya???
B     : Memang benar Amang, kita belajar dulu untuk
  mengenal, akhirnya ......., menyayangi.
A     : Tepuk tangan untuk calon boru kita !

  Terima kasih ! peristiwa suka cita ini wajar mendapat 
  aplusan, sebagai sambutan atas pengakuan dan 
  permintaan anak kita .................... Terima kasih !!!!

2.          Kemudian pembicaraan ditujukan kepada orang tua kandung atau Wali dari ...................
A     : Bapak dan Ibu ................... (disebut Namanya) yang
         kami hormati.
         Kami ingin mendengar langsung dari Bapak/Ibu, apakah
  Bapak dan Ibu setuju, kalau anak bapak si ...................
  diangkat oleh Bapak dan Ibu dirumah ini menjadi
  anaknya dan diberi Marga ................... sebagai orang
  Batak ?
B     : Terima kasih ! Bapak-bapak dan Ibu-ibu serta hadirin
  semuanya, kami sudah mempertimbangkan masak-
  masak, sehingga kami dapat menyimpulkan, bahwa
  kalau anak kami ................... diterima dan diangkat
  oleh Bapak/Ibu dirumah ini, justru kami sangat bangga
  dan merupakan kehormatan bagi kami.
  Jadi kami setuju sepenuhnya ! Demikian Bapak-Bapak  
         /Ibu-ibu jawaban kami. Terima kasih ... Horas!!!

3.      KLIMAKS ACARA :
Bapak dan Ibu menyuapi makan ................... (= marmeme)
(sarana yang dipersiapkan : nasi sepiring, diatasnya seekor ikan mas, segelas air minum, sendok, ulos Batak dan beras di dalam piring)

  Si Ibu menyuapi makan si ................... sampai tiga kali   
 Berserta lauk/ikannya, lalu memberi minum tiga kali teguk diiringi kata-kata :
1)         Humeme ma ho inang, asa simbur magodang ho !
2)         Inum ma aek sitio-tio on asa tio parnidaanmu, Tuhanta mandongani ho tu joloanon.
3)         Saonari hubahen ma lampinmu/ulosmu anggiat las ma daging-mi dipasu-pasu Tuhanta. Rap dohot amanta/inanta manguloshon ulos tu si ...................
4)         Disisirhon amanta i ma boras sipir ni tondi tu simanjujung ni boru i laos didok:
   “HORAS TONDI MADINGIN, PIR TONDI MATOGU”
           Huampu hami ma ho inang boru hasian gabe borunami,
    gabe boru si-pai........ ma ho dihami, sian ompunta
    Ompu .............. jala nomor ....... / ...... ma nomormu di
    hita Marga ................... (dihaol huhut di umma amanta/ 
    inanta i)
    Horas ma jala gabe dihita saluhutna !!!

(= Si Ibu menyuap makan si ................... sebanyak tiga sendok diselingi dengan tiga teguk air minum, agar cepat besar dan sehat. Lalu memberi kain lampin/ulos Batak, agar tubuh si anak hangat dan diberkati oleh Tuhan, dilakukan oleh Bapak dan Ibu. Kemudian si Bapak menaburkan beras keatas kepala ................... dengan harapan tegar dan Horas seraya berkata : “Pada saat yang indah ini ...., kami terima engkau menjadi boru kami yang ke - ............., dan nomormu adalah nomor ...../..... dari marga ................... mulai hari ini engkau resmi menjadi boru kami!!! Lalu Bapak dan Ibu memeluk serta mencium pipi si ...................)

4.     Acara dari Amangtua/Amanguda :
Boru nami ................... boru ..................., hami sian Amangtua/Amanguda sian ias nirohanami mangojakhon ho gabe borunami
5.      Acara dari Haha Anggi doli na marompu-ompu
6.      Acara Tu Tulang (Hula-hula langsung dari Hasuhuton Bolon)
7.      Acara Tu Boru Bere
8.      Acara Tu Dongan Sahuta
9.      Ucapan terima kasih dari yang di Ain boru yang ampu
10. Raja Hata ni Hula-hula (parboru) :

H o r a s   j a l a   G a b e ! ! !
Songon ima dihita Nan mardongan tubu, Hula-hula nami Raja i Marga ..................., Boru/bere, dohot Dongan Sahutanami.
Mauliate ma tadok tu Tuhanta naung tangkas mangaramoti huhut patulushon ulaonta sahat tu na marujung dibagasan dame dohot las ni roha.

Nuaeng pe ......., hu-umum hon jala hupatangkas hami ma muse :
-      Ia borunta si ................... boru ..................., i ma boru ni Amanta .................../Inanta i boru ...................
-      Boru pai- ............ ma on di nasida.
-      Pomparan ni Ompunta pai ...................
-      Nomor (generasi) No. ....../...... sian marganta .................
-      Ta Paboa ma ulaon na denggan on tu sude na tatanda tarlumobi tu hita na mardongan tubu boru dohot bere.
-      Mauliate ma di hita saluhutna, na mardongantubu, boru/bere, Dongan Sahuta, suang songon i Raja ni Hula-hula nami !
-      Ala marudut dope ulaonta, boi ma istirahat hita satongkin.
-      Tu Hula-hula nami Raja i marga ..................., las do roha nami molo boi dope hita rap manguduti angka ulaonta. Alai molo tung naeng marhehe na uli ma Raja i, sai Tuhanta ma na mandongani hamu dipardalanan sahat boi tolhas tubagas dibagasan las ni roha. Horas ma Tulang !!!
-      Manutup ulaon


(= Damai sejahtera bagi kita semua !!!
Demikianlah, kita yang semarga, Hula-hula marga ................... Boru/Bere dan juga undangan dari Tetangga kami disini. Sudah sewajarnya kita mengucap syukur kalau pada saat ini kita boleh mengakhiri acara mengangkat anak dengan baik dan lancar.
Maka, perkenankan kami menggaris bawahi kembali atas apa saja yang telah kita sama-sama rumuskan, sebagai berikut :
-      ................... boru ..................., adalah putri dari Bapak / Ibu ................... di rumah ini.
-      Putri Ke- .........
-      Keturunan dari Ompu kita ...................
-      Nomor atau generasi ke - ....../...... dari marga kita ...........
-      Kita wajib memberitahukan peristiwa ini kepada segenap Marga kita ..................., Boru kita dan kepada semua !
-      Kami mengucapkan terimakasih kepada semua hadirin yang telah berpartisipasi atas acara ini.
-      Khususnya kepada Hula-hula kami yang kami hormati, kami sangat senang, bila mana Tulang/nantulang berkenan bersama-sama dengan kami untuk mengikuti acara berikut.
Namun, jika Hula-hula kami akan melangkah pulang, kami ucapkan terima kasih, kiranya Tuhan menyertai kalian. Horas Tulang dan Nantulang!
-      Kami himbau dan ingatkan kembali, bahwa setelah kita istirahat sebentar, kita akan lanjutkan ke acara : PATUA HATA / MARHUSIP (Acara Meminang)Manang Pesta Adat

Aek natio dohami
Riong-riong dipinggan pasu
Hula-hula naburju do hami
Na ringgas mamasu-masu

 
 


Nidurung Situma
Laos dapot pora-pora
Molo buas tu Hula-hula

Napogos hian gabe mamora
readmore »»  

Arsip Blog