Minggu, 30 Juni 2013

Pamer Foto Syur di Facebook - Ajang Mencari Ketenaran

Pamer Foto Syur di Facebook - Ajang Mencari Ketenaran | Terkenal atau ingin dikenal orang, adalah salah satu sifat manusia yang hakiki. Tujuannya adalah untuk aktualisasi diri. Supaya lebih dekat dan menjadi sahabat dari seseorang. Tentunya itulah keinginan kita. Karena manusia tidak bisa hidup sendirian. Tuhan pun menciptakan manusia berpasangan, dengan kata lain bahwa manusia diciptakan untuk bersosialisasi. Berhubungan satu sama lain.

Sayangnya, untuk berhubungan dengan orang lain dilakukan dengan cara yang salah. Sebut saja Facebook. Situs hasil karya terbaik abad ini, yang diciptakan oleh seorang mahasiswa droup out salah satu Universitas ternama di dunia yaitu Universitas Harvard, anak muda yang baru saja menikah, Mark Elliot Zuckerberg, dimanfaatkan sedemikian rupa untuk hal-hal negatif bagi sebagian kalangan. Meski awalnya baik, namun menjadi ajang sebuah memamerkan diri ke dalam hal-hal negatif. Seperti halnya memamerkan sebuah Foto Syur. Foto yang hanya bisa dilihat orang sendiri (kalangan tertentu) menjadi konsumsi publik. Tujuannya cuma satu, TERKENAL dan kata halusnya MENCARI TEMAN.

Coba deh baca mengenai Facebook, pendiri dan tujuan Facebook dibuat dibawah ini.
Sekilas singkat tentang Mark Elliot Zuckerberg
Mark Elliot Zuckerberg (lahir 14 Mei 1984) adalah seorang pemrogram komputer dan pengusaha Internet. Ia dikenal karena menciptakan situs jejaring sosial Facebook bersama temannya, yang dengan itu ia menjadi pejabat eksekutif dan presiden. Facebook didirikan sebagai perusahaan swasta pada tahun 2004 oleh Zuckerberg dan teman sekelasnya Dustin Moskovitz, Eduardo Saverin, dan Chris Hughes ketika menjadi mahasiswa di Universitas Harvard. Pada tahun 2010, Zuckerberg terpilih sebagai Person of the Year versi majalah Time. Pada 2011, kekayaan pribadinya ditaksir mencapai $17,55 miliar.

Tujuan Pendirian Facebbok
Zuckerberg meluncurkan Facebook dari kamar asrama Harvard pada tanggal 4 Februari 2004. Sebuah inspirasi awal Facebook mungkin berasal dari Phillips Exeter Academy, sekolah tinggi swasta dimana Zuckerberg lulus tahun 2002. Ini mempublikasikan direktori mahasiswa sendiri, buku angkatan yang oleh siswa disebut sebagai "The Facebook". Direktori foto semacam itu merupakan bagian penting pengalaman sosial bagi kebanyakan siswa di sekolah swasta. Dengan hal tersebut, siswa dapat mendaftar berbagai hal seperti tahun angkatan, kedekatan mereka dengan teman-teman, dan nomor telepon mereka.

Setelah kuliah, Facebook dimulai dari hanya sebagai "barang Harvard" sampai akhirnya Zuckerberg memutuskan untuk menyebarkan ke sekolah lain, mendaftar dengan bantuan dari teman sekamarnya Dustin Moskovitz. Mereka pertama kali dimulai dari Stanford, Dartmouth, Columbia, New York University, Cornell, Brown, dan Yale, dan kemudian di sekolah lain yang memiliki kontak sosial dengan Harvard University.

Zuckerberg pindah ke Palo Alto, California, bersama Moskovitz dan beberapa teman. Mereka menyewa sebuah rumah kecil yang berfungsi sebagai kantor. Selama musim panas, Zuckerberg bertemu Peter Thiel yang menginvestasikan pada perusahaan. Mereka mendapat kantor pertama mereka di pertengahan tahun 2004. Menurut Zuckerberg, mereka berencana untuk kembali ke Harvard tetapi akhirnya memutuskan untuk tetap di California. Mereka telah menolak tawaran oleh perusahaan besar yang akan membeli Facebook. Dalam sebuah wawancara pada tahun 2007, Zuckerberg menjelaskan alasannya:

Ini bukan soal uang. Bagi saya dan rekan saya, hal yang paling penting adalah bahwa kita menciptakan aliran informasi yang terbuka untuk orang-orang. Perusahaan media yang dimiliki oleh konglomerat hanya bukan ide menarik bagi saya. Dia mengungkapkan kembali tujuan-tujuan yang sama kepada majalah Wired pada tahun 2010: "Yang saya pedulikan adalah misi, membuat dunia terbuka." Sebelumnya, pada bulan April 2009, Zuckerberg meminta nasihat dari mantan CFO Netscape Peter Currie tentang strategi pembiayaan untuk Facebook.

Pada tanggal 21 Juli 2010, Zuckerberg melaporkan bahwa perusahaan mencapai angka 500 juta pengguna. Ketika ditanya apakah bisa mendapatkan penghasilan lebih banyak dari iklan sebagai hasil dari pertumbuhan yang fenomenal, ia menjelaskan: Saya kira kami bisa ... Jika anda melihat berapa banyak halaman kami diambil untuk porsi iklan dibandingkan dengan rata-rata permintaan pencarian. Rata-rata bagi kita adalah sedikit kurang dari 10 persen dari halaman, dan rata-rata untuk pencarian adalah sekitar 20 persen yang diambil dengan iklan. Itu hal sederhana yang bisa kami lakukan. Tapi kami tidak seperti itu. Kami menghasilkan cukup uang. Benar, maksud saya, kita menjaga hal-hal berjalan, kita tumbuh pada tingkat yang kita inginkan. (sumber : Halaman Facebook Mark Zuckerberg)

Pamer Foto Syur di Facebook - Ajang Mencari Ketenaran
Kembali kepada topik di atas. Apabila kita sudah menelaah sekilas mengenai facebook di atas, "Pamer Foto Syur di Facebook - Ajang Mencari Ketenaran" bukanlah suatu hal yang baik dilakukan. Namun kenyataannya terjadi. Meskipun demikian, ada batas-batas atau aturan yang tidak boleh dilanggar seperti Foto Vulgar (tanpa busana sehelai benanng pun) tidak boleh di upload di dalam facebook.

Pamer Foto Syur di Facebook - Ajang Mencari Ketenaran

Jadilah bertindak yang wajar-wajar saja. Melakukan "Pamer Foto Syur di Facebook - Ajang Mencari Ketenaran" bukanlah suatu hal yang terbaik untuk mencari teman dan terkenal. Itu semua hanya semu. Keuntungannya memang ada, sekejap anda akan banyak diminta menjadi teman dalan facebook. Namun sayangnya, apabila tidak ada yang bisa di pamerkan lagi, maka orang-orang akan meninggalkan kita. Oleh karena itu, buatlah sesuatu yang berguna bagi orang lain, sehingga orang tersebut mencari dan terus mencari kita agar menjadi temannya. (kok serius banget yah.... hahaha....)

Okaylah kalao begitu. Demikian dulu Info Bos mengenai Pamer Foto Syur di Facebook - Ajang Mencari Ketenaran. Hanya sharing belaka. Silahkan berikan pendapat anda ya kawan. Salam. [Info Bos]

Artikel Terkait Facebook ,Internet ,Iptek ,Tips

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog