Mahluk gaib ataupun mahluk halus memang susah di terima oleh akal sehat. Walau Hal ini bukan lagi rahasian di mata umum akan tetapi sampai saat ini Hal gaib ini masih sangat sulit di terima keberadaannya. Walau saat ini sudah banyak acara-acara di televisi dan di media cetak lainnya yang memangkat tentang keberadaan Maluk halus ini, akan tetapi tetap aja masyarakat masih mengerutkan kening menyaksikannya. Seolah percaya dan tidak percaya, hal itu di sebabkan karena mahluk halus ini sangat misterius, dan tidak banyak yang melihatnya.
Tidak bisa kita pungkiri, keberadaan mahluk halus ini memang benar adanya. Dari mulai nenek moyang kita hingga sekarang mahluk ini sudah dipercaya bahwa mereka benar-benar ada di sekitar kita. Karena dalam semua agama juga di percayai bahwa roh jahat atau jin itu memang ada. Namun mereka tidak nyata, hanya sebagian orang saja yang dapat secara langsung melihat, berbicara atau berinteraksi dengan mahluk halus ini. Fenomena mahluk halus ini memang sangat luar biasa, misterinya seakan tidak pernah surut, karena banyak kejadian-kejadian aneh yang telah di alami oleh manusia. Bagai mana dan apakah sebenarnya mahluk halus itu??? Berikut ini kami coba menguraikannya secara detail.
MASYARAKAT yang tinggal di sekitar gunung masih percaya akan adanya mahkluk halus yang tinggal di hutan-hutan, mata air, batu besar, pohon besar, kawah, dan puncak gunung. Penduduk sekitar gunung Merapi yakin bahwa puncak Merapi adalah istana mahluk halus. Hal itu sudah menjadii melekat di dalam otak manusia semenjak jaman nenek moyang kita dahulu kala. Pasar bubrah adalah pasarnya bangsa mahkluk halus. Watu gubug di Gn.Merbabu adalah pintu gerbang menuju kerajaan Gaib.
Di puncak gunung Gede terdapat lapangan luas yang konon pendaki yang berkemah di sana sering mendengar derap kaki kuda atau melihat istana. Di Ranu Kumbolo di dekat gn Semeru para pendaki yang berkemah sering melihat hantu wanita muncul dari tengah danau.
Peristiwa-peristiwa gaib sering dialami para pendaki hampir di seluruh gunung-gunung yang terkenal dengan keangkerannya. Para pendaki sering diingatkan oleh masyarakat setempat, petugas, maupun peraturan yang jelas-jelas berisi pantangan-pantangan yang berhubungan dengan makhluk halus penghuni gunung yang bersangkutan. Untuk mendaki Gn. Agung di Bali pendaki dilarang membawa makanan yang mengandung daging sapi.
Beberapa peraturan mistik di gunung yang umum berlaku misalnya pendaki wajib minta ijin (permisi) ketika melewati tempat-tempat tertentu, mau beristurahat, mau buang air. Dilarang mengenakan pakaian berwarna merah atau hijau, dilarang mendaki bagi wanita yang datang bulan. Larangan mendaki gunung Sundoro pada hari jawa Wage dan Selasa Kliwon. Larangan mendaki gunung Agung pada hari besar agama.
Terlepas dari percaya atau tidak percaya, seorang pendaki yang sopan harus tetap mengikuti perturan-peraturan masyarakat setempat. Tidak ada salahnya kita menghormati kepercayaan masyarakat setempat, juga guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidakdiinginkan. Akibat buruk yang terjadi biasanya, pendaki akan linglung kehilangan arah sehingga akan berputar- putar di suatu tempat, bisa jadi akan kesurupan, atau akan berjumpa dengan hal-hal yang aneh, bisa juga mengakibatkan kecelakaan yang fatal.
Mahkluk Halus menurut masyarakat Jawa, dimana gunung-gunung nya masih dianggap angker, dapat dibagi menjadi beberapa golongan yakni:
1. Roh Leluhur
Roh Leluhur adalah roh semua orang yang sudah meninggal dunia. Orang percaya bahwa waktu manusia meninggal dunia, jiwanya akan melayang-layang di atas rumahnya selama empat puluh hari. Setelah itu jiwanya akan mendiami sesuatu tempat menurut kepercayaan orangnya. Biasanya orang percaya bahwa roh leluhur bersifat baik dan akan menjaga anak cucunya.
2. Dhanhyang
Dhanhyang adalah mahluk halus yang tertinggi dan biasanya mendiami tempat seperti gunung, sumber mata air, sungai, desa, mata angin atau bukit. Mahluk halus ini bersifat baik dan suka menolong manusia. Dhanhyang seringkali dianggap sebagai Roh Pelindung.
3. Dhemit
Mahkluk Halus yang di sebut Dhemit adalah Roh Sakti yang mendiami tempat-tempat angker yang biasa disebut punden, seperti reruntuhan candi kecil, pohon beringin, makam tua, mata air yang tersembunyi, batu besar, dll. Dhemit sering dimintai pertolongan oleh manusia yang biasanya meminta kekayaan, kesehatan, kesembuhan, keturunan, keselamatan, pengasihan. Biasanya disertai dengan selamatan sederhana berupa nasi tumpeng, ayam, kue, dan bunga.
4.Tuyul
Mahkluk Halus ini berujud anak kecil yang telanjang bulat dan berkuncung di kepalanya, dan berkelakuan seperti anak kecil yang bandel. Untuk mencari Tuyul dapat dilakukan dengan bersemedi di tempat-tempat angker. Memeliharanya tidak terlalu sulit, cukup dengan menyediakan tempat tidur dan memberi makanan pada saat petang.
5. Lelembut
Mahluk halus ini sering menggangu, merusak, membuat sakit dan mematikan manusia. Lelembut seringkali merasuki orang sehingga membuatnya sakit, gila, bahkan meninggal, lewat badan seseorang inilah Lelembut dapat menyampaikan kemauannya. Kerasukan Lelembut dapat dibedakan menjadi beberapa jenis; kesurupan, kampir-kampiran, kampel-kampelan, setanan, kejiman (keinan) dan kemongmong. Salah satu cara melepaskan Lelembut dengan memanaskan kaki pada api unggun.
6. Memedi
Mahluk Halus jenis ini sering kali menampakkan wujudnya dan suka menakut-nakuti manusia. Ada banyak jenis Memedi, yaitu Banaspati, Jin, Wewe, Gendruwo, Peri, Jrangkong, Wedon, Buta, Thethekan dan Gundhul Pringis. Jrangkong berujud kerangka tulang manusia. Wedon berupa mayat berbalut kain kafan. Banaspati mahkluk halus yang berjalan dengan kedua tangannya, sambil mulutnya menyemburkan api, wajahnya terletak pada tempat alat kelamin.
Sundel Bolong berujud wanita cantik yang punggungnya bolong tertutup rambut panjang, suka merayu lelaki, setelah berkencan testis si lelaki akan dipencet atau dikebiri. Gendruwo sering berubah ujud menjadi manusia, menyamar sebagai seorang suami dan menggauli seorang wanita (istri yang sedang ditinggal suaminya). Gendruwo senang berada di tempat-tempat yang gelap, gang sempit dan buntu, dan WC umum.
MASYARAKAT yang tinggal di sekitar gunung masih percaya akan adanya mahkluk halus yang tinggal di hutan-hutan, mata air, batu besar, pohon besar, kawah, dan puncak gunung. Penduduk sekitar gunung Merapi yakin bahwa puncak Merapi adalah istana mahluk halus. Hal itu sudah menjadii melekat di dalam otak manusia semenjak jaman nenek moyang kita dahulu kala. Pasar bubrah adalah pasarnya bangsa mahkluk halus. Watu gubug di Gn.Merbabu adalah pintu gerbang menuju kerajaan Gaib.
Di puncak gunung Gede terdapat lapangan luas yang konon pendaki yang berkemah di sana sering mendengar derap kaki kuda atau melihat istana. Di Ranu Kumbolo di dekat gn Semeru para pendaki yang berkemah sering melihat hantu wanita muncul dari tengah danau.
Peristiwa-peristiwa gaib sering dialami para pendaki hampir di seluruh gunung-gunung yang terkenal dengan keangkerannya. Para pendaki sering diingatkan oleh masyarakat setempat, petugas, maupun peraturan yang jelas-jelas berisi pantangan-pantangan yang berhubungan dengan makhluk halus penghuni gunung yang bersangkutan. Untuk mendaki Gn. Agung di Bali pendaki dilarang membawa makanan yang mengandung daging sapi.
Beberapa peraturan mistik di gunung yang umum berlaku misalnya pendaki wajib minta ijin (permisi) ketika melewati tempat-tempat tertentu, mau beristurahat, mau buang air. Dilarang mengenakan pakaian berwarna merah atau hijau, dilarang mendaki bagi wanita yang datang bulan. Larangan mendaki gunung Sundoro pada hari jawa Wage dan Selasa Kliwon. Larangan mendaki gunung Agung pada hari besar agama.
Terlepas dari percaya atau tidak percaya, seorang pendaki yang sopan harus tetap mengikuti perturan-peraturan masyarakat setempat. Tidak ada salahnya kita menghormati kepercayaan masyarakat setempat, juga guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidakdiinginkan. Akibat buruk yang terjadi biasanya, pendaki akan linglung kehilangan arah sehingga akan berputar- putar di suatu tempat, bisa jadi akan kesurupan, atau akan berjumpa dengan hal-hal yang aneh, bisa juga mengakibatkan kecelakaan yang fatal.
Mahkluk Halus menurut masyarakat Jawa, dimana gunung-gunung nya masih dianggap angker, dapat dibagi menjadi beberapa golongan yakni:
1. Roh Leluhur
Roh Leluhur adalah roh semua orang yang sudah meninggal dunia. Orang percaya bahwa waktu manusia meninggal dunia, jiwanya akan melayang-layang di atas rumahnya selama empat puluh hari. Setelah itu jiwanya akan mendiami sesuatu tempat menurut kepercayaan orangnya. Biasanya orang percaya bahwa roh leluhur bersifat baik dan akan menjaga anak cucunya.
2. Dhanhyang
Dhanhyang adalah mahluk halus yang tertinggi dan biasanya mendiami tempat seperti gunung, sumber mata air, sungai, desa, mata angin atau bukit. Mahluk halus ini bersifat baik dan suka menolong manusia. Dhanhyang seringkali dianggap sebagai Roh Pelindung.
3. Dhemit
Mahkluk Halus yang di sebut Dhemit adalah Roh Sakti yang mendiami tempat-tempat angker yang biasa disebut punden, seperti reruntuhan candi kecil, pohon beringin, makam tua, mata air yang tersembunyi, batu besar, dll. Dhemit sering dimintai pertolongan oleh manusia yang biasanya meminta kekayaan, kesehatan, kesembuhan, keturunan, keselamatan, pengasihan. Biasanya disertai dengan selamatan sederhana berupa nasi tumpeng, ayam, kue, dan bunga.
4.Tuyul
Mahkluk Halus ini berujud anak kecil yang telanjang bulat dan berkuncung di kepalanya, dan berkelakuan seperti anak kecil yang bandel. Untuk mencari Tuyul dapat dilakukan dengan bersemedi di tempat-tempat angker. Memeliharanya tidak terlalu sulit, cukup dengan menyediakan tempat tidur dan memberi makanan pada saat petang.
5. Lelembut
Mahluk halus ini sering menggangu, merusak, membuat sakit dan mematikan manusia. Lelembut seringkali merasuki orang sehingga membuatnya sakit, gila, bahkan meninggal, lewat badan seseorang inilah Lelembut dapat menyampaikan kemauannya. Kerasukan Lelembut dapat dibedakan menjadi beberapa jenis; kesurupan, kampir-kampiran, kampel-kampelan, setanan, kejiman (keinan) dan kemongmong. Salah satu cara melepaskan Lelembut dengan memanaskan kaki pada api unggun.
6. Memedi
Mahluk Halus jenis ini sering kali menampakkan wujudnya dan suka menakut-nakuti manusia. Ada banyak jenis Memedi, yaitu Banaspati, Jin, Wewe, Gendruwo, Peri, Jrangkong, Wedon, Buta, Thethekan dan Gundhul Pringis. Jrangkong berujud kerangka tulang manusia. Wedon berupa mayat berbalut kain kafan. Banaspati mahkluk halus yang berjalan dengan kedua tangannya, sambil mulutnya menyemburkan api, wajahnya terletak pada tempat alat kelamin.
Sundel Bolong berujud wanita cantik yang punggungnya bolong tertutup rambut panjang, suka merayu lelaki, setelah berkencan testis si lelaki akan dipencet atau dikebiri. Gendruwo sering berubah ujud menjadi manusia, menyamar sebagai seorang suami dan menggauli seorang wanita (istri yang sedang ditinggal suaminya). Gendruwo senang berada di tempat-tempat yang gelap, gang sempit dan buntu, dan WC umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar